Beranda | Artikel
Doa Agar Permintaan Cepat Terkabul
Minggu, 28 Oktober 2018

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary

Do’a Agar Permintaan Cepat Terkabul merupakan kajian Islam ilmiah yang disampaikan oleh: Ustadz Abu Ihsan Al-Atsaary, M.A. dalam pembahasan Fiqih Dzikir dan Do’a yang sangat penting untuk diketahui oleh setiap muslim. Kajian ini disampaikan pada 4 Dzul Qa’idah 1439 H / 17 Juli 2018 M.

Kajian Tentang Do’a Agar Permintaan Cepat Terkabul – Aktualisasi Akhlak Muslim

Do’a didalam Islam merupakan suatu ibadah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

الدُّعَاءُ هُوَ العِبَادَةُ

”Doa adalah ibadah.” (HR. Tirmidzi no. 2969. Dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani)

Bahkan do’a adalah ibadah yang paling agung. Karena do’a adalah suatu yang diperintahkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala.

إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ ﴿٦٠﴾

Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”.” (QS. Ghafir[40]: 60)

Allah subhanahu wa ta’ala menyuruh kita berdo’a dan menjamin akan memperkenankan dan memberi apa yang kita minta. Bahkan memberi sesuatu yang tidak kita minta dalam do’a kita. Tapi Allah berikan yang lebih baik atau yang lebih banyak dari apa yang kita minta. Oleh karena itu, do’a merupakan tanda bukti ketundukan seorang hamba kepada Allah bahwa dia adalah hamba yang fakir, perlu kepada Allah dan perlu berdo’a. Maka berdo’a adalah kebutuhan seorang mukmin.

Seorang mukmin perlu berdo’a kepada Allah karena dia perlu Allah subhanahu wa ta’ala. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّـهِ ۖ وَاللَّـهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ ﴿١٥﴾

Hai manusia, kamulah yang faqir perlu kepada Allah; dan Allah Dialah Yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.” (QS. Fathir[35]: 15)

Dan salah satu bukti kita merasa perlu kepada Allah subhanahu wa ta’ala adalah kita berdo’a dan memohon kepadaNya. Oleh sebab itu Allah subhanahu wa ta’ala marah kepada hamba yang tidak meminta kepadaNya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ لَمْ يَسْأَلِ اللهَ يَغْضَبْ عَلَیْهِ

Barang siapa tidak mau meminta kepada Allah, niscaya Dia akan marah kepadanya.” (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi)

Demikina pula, do’a merupakan sesuatu yang sangat mulia disisi Allah subhanahu wa ta’ala. Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda:

لَيْسَ شَيْءٌ أَكْرَمَ عَلَى اللَّهِ سُبْحَانَهُ مِنْ الدُّعَاءِ

Tidak ada sesuatu yang lebih mulia bagi Allah subhaanahu dari do’a.” (HR. At-Timidzi, Ibnu Majah, Ahmad)

Jadi, do’a memiliki kedudukan yang sangat penting didalam Islam. Bahkan dalam kehidupan manusia. Maka dari itu tidak ada satupun aktifitas dalam Islam yang luput dari do’a. Ini adalah ibadah yang paling banyak kita lakikan. Bahkan ibadah-ibadah lain tidak lepas dari ibadah ini. Shalat, berisi do’a, haji berisi do’a, bahkan ketika seseorang hendak pergi membuang hajat, dia dianjurkan untuk berdo’a memohon perlindungan kepada Allah sebelum dia masuk ke kamar mandi.

Begitulah seorang mukmin, mengisi hidupnya dengan do’a-do’a kepada Allah mulai dari dia membuka mata sampai kemudian dia membuka mata. Oleh sebab itu kita wajib mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan do’a. Yaitu beberapa diantaranya adalah:

Mengikhlaskan Do’a Kepada Allah

Termasuk syirik yang besar apabila seseorang memohon kepada selain Allah. Berdo’a meminta kepada selain Allah. Misalnya berdo’a meminta kepada orang yang sudah mati atau meminta kepada benda-benda mati seperti sebagian orang memohon kepada pepohonan dan bebatuan, meminta kepada bulan dan bintang, meminta kepada matahari dan lain sebagainya.

Syirik adalah dosa yang terbesar. Dan bentuk syirik yang terbesar adalah memalingkan do’a kepada selain Allah subhanahu wa ta’ala.

Berdo’a dengan Tuntunan Nabi

Karena berdo’a adalah ibadah dan ibadah harus ada ketentuannya dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam. Maka kita harus tahu kedudukan dan bagaimana do’a yang benar didalam Islam. Apa yang harus dilakukan oleh seorang muslim berkaitan dengan adab-adab ketika dia memohon kepada Allah.

Ingat, kita adalah hamba yang memohon. Bukan hamba yang memaksa Allah subhanahu wa ta’ala untuk memberikan apa yang kita minta. Terkadang kita sebagai seorang hamba tidak tahu menempatkan diri kita ketika kita berdo’a kepada Allah. Lupa bahwasannya kita adalah pemohon yang memohon. Maka jangan seperti orang yang memaksa. Apalagi seolah Allah harus memberikannya kepada kita lalu kita marah jika tidak diberi oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Atau juga berdo’a seolah kita tidak merasa perlu dan butuh kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Tentu ini adalah adab yang buruk didalam berdo’a.

Jangan Terburu-Buru

Jangan terburu-buru dalam berdo’a lalu mengatakan bahwa sudah lelah dalam berdo’a. Setiap saat telah berdo’a tapi tidak kunjung dikabulkan lalu dia tinggalkan do’a. Mending kalau hanya meninggalkan do’a. Terkadang menyisakan suatu keburukan dalam hatinya. Yaitu keraguan terhadap Allah subhanahu wa ta’ala. Dan mungkin dia tidak pernah lagi berdo’a, putus asa dalam berdo’a dan merasa bahwa do’a itu tidak bermanfaat.

Satu perkara yang harus kita ingat baik-baik adalah bahwa do’a tidak pernah membawa kerugian bagi seorang hamba. Jika dia berdo’a dengan benar. Karena Allah memerintahkannya dan Allah menjamin dikabulkannya do’a itu. Seorang mukmin yang berdo’a harus yakin bahwa Allah pasti mendengar do’anya. Allah bukanlah Rabb yang tuli. Oleh karena itu jika kita merasa do’a kita belum kunjung dikabulkan, maka arahkanlah telunjuk itu ke diri kita. Bukan kepada yang lainnya. Mungkin ada sesuatu yang salah didalam do’a kita, atau sesuatu yang kurang dalam do’a kita.

Apalagi hal-hal yang harus diperhatikan dalam do’a agar permintaan cepat terkabul?

Simak Penjelasan Lengkap dan Download MP3 Kajian Tentang Do’a Agar Permintaan Cepat Terkabul – Aktualisasi Akhlak Muslim


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/45007-doa-agar-permintaan-cepat-terkabul/